Kartu remi dan kartu tarot sama-sama dikenal luas di seluruh dunia, digunakan dalam berbagai konteks mulai dari permainan hingga spiritualitas. Meski keduanya berupa set kartu dengan simbol-simbol tertentu, sebenarnya mereka memiliki perbedaan yang cukup signifikan, baik dari sisi fungsi, struktur, sejarah, maupun tujuan penggunaannya. Artikel ini akan membahas secara mendalam perbedaan antara kartu remi dan kartu tarot, agar tidak terjadi kebingungan dalam memahami dua jenis kartu yang sekilas tampak mirip ini.
Pertama, mari kita mulai dari struktur dasar masing-masing kartu. Kartu remi modern terdiri dari 52 kartu yang terbagi dalam empat jenis (hati, keriting, wajik, dan sekop), masing-masing berisi 13 kartu dari angka 2 hingga 10, serta Jack, Queen, King, dan Ace. Terkadang juga disertai dua kartu joker sebagai tambahan, meski tidak selalu digunakan dalam permainan.
Sementara itu, kartu tarot memiliki jumlah kartu yang lebih banyak, yaitu total 78 kartu yang dibagi menjadi dua bagian besar: Major Arcana dan Minor Arcana. Major Arcana terdiri dari 22 kartu dengan simbol-simbol seperti The Fool, The Magician, The High Priestess, dan lain-lain yang masing-masing memiliki makna mendalam terkait perjalanan hidup dan spiritualitas. Minor Arcana terdiri dari 56 kartu yang dibagi dalam empat jenis juga, yaitu Wands, Cups, Swords, dan Pentacles, masing-masing dengan kartu bernomor 1–10 serta empat kartu pengadilan: Page, Knight, Queen, dan King.
Dari segi fungsi dan penggunaan, kartu remi secara umum digunakan untuk permainan, baik untuk hiburan keluarga seperti permainan “War” dan “Go Fish,” hingga permainan kompetitif seperti Poker dan Blackjack. Kartu remi juga digunakan dalam permainan sulap dan trik visual, menjadikannya alat hiburan yang fleksibel. Di beberapa budaya, kartu remi juga digunakan sebagai alat ramalan, meskipun tidak seumum kartu tarot.
Sebaliknya, kartu tarot secara historis dan modern lebih banyak digunakan dalam praktik spiritual dan esoterik, khususnya untuk keperluan divinasi atau ramalan. Setiap kartu tarot dipercaya mengandung makna simbolik yang dapat mencerminkan kondisi batin seseorang, memberikan panduan atas suatu keputusan, atau membaca energi masa depan. Pembacaan kartu tarot tidak dilakukan secara acak, melainkan mengikuti metode tertentu seperti pembukaan tiga kartu (past-present-future) atau spread Celtic Cross yang lebih kompleks.
Perbedaan lainnya terletak pada latar belakang sejarah. Kartu remi berasal dari Tiongkok kuno dan berkembang di Eropa sekitar abad ke-14, awalnya digunakan oleh bangsawan dan perlahan menyebar ke seluruh kalangan. Sementara itu, kartu tarot diperkirakan muncul di Italia pada abad ke-15 dan awalnya juga digunakan sebagai permainan, tetapi kemudian berkembang dalam konteks okultisme dan mistisisme pada abad ke-18.
Dari segi desain visual, kartu tarot cenderung lebih artistik dan penuh simbol. Ilustrasinya sering kali dirancang dengan gaya spiritual atau mistik, lengkap dengan warna-warna yang mencerminkan elemen psikologis tertentu. Sebaliknya, desain kartu remi cenderung lebih minimalis dan standar di seluruh dunia, meskipun ada juga versi-versi dekoratif untuk keperluan koleksi atau permainan tematik.
Secara ringkas, perbedaan utama kartu remi dan kartu tarot terletak pada jumlah kartu, struktur, fungsi, dan maknanya. Kartu remi lebih condong ke permainan dan hiburan, sementara kartu tarot berfokus pada refleksi spiritual dan ramalan. Meskipun keduanya berbentuk kartu dan bisa digunakan dalam berbagai konteks, penggunaannya sangat bergantung pada tujuan sang pemilik kartu. Memahami perbedaan ini tidak hanya memperluas wawasan, tapi juga membantu kita menghargai ragam budaya dan praktik yang menyertai kedua jenis kartu ini sepanjang sejarah.